Dolar Australia berkonsolidasi setelah rilis angka PMI yang membaik.
PMI Manufaktur dan Jasa Australia masing-masing meningkat menjadi 50,3 dan 47,9.
Pasar saham Australia yang optimis memberikan dukungan untuk AUD.
Permintaan Dolar AS bertahan karena sentimen penghindaran risiko seiring meningkatnya ketegangan geopolitik.
Pasukan AS melakukan serangan terhadap kelompok milisi Kataib Hizbullah yang didukung Iran di Irak.
Dolar Australia (AUD) berupaya untuk bergerak naik pada hari Rabu didukung oleh peningkatan Indeks Manajer Pembelian (PMI) awal dari Australia, yang dirilis setiap bulan oleh Judo Bank dan S&P Global pada hari Rabu. Namun Dolar AS (USD) tetap terjaga stabilitasnya, mempertahankan posisi positif dari sesi sebelumnya, meski terjadi penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 2 tahun.
Data PMI Australia menunjukkan perubahan positif dalam aktivitas bisnis pada bulan Januari di semua sektor. PMI Manufaktur meningkat dari 47,6 menjadi 50,3, menunjukkan perbaikan. PMI jasa juga mengalami peningkatan, dari 47,1 menjadi 47,9. PMI Komposit mencatat peningkatan, mencapai 48,1 dibandingkan bulan Desember 46,9. Selain itu, saham-saham Australia melanjutkan tren kenaikannya, mencetak rekor tertinggi ketiga berturut-turut. Lonjakan ini disebabkan oleh peningkatan kinerja pada saham-saham pertambangan dan energi, yang menjadi faktor yang menguntungkan bagi pasangan AUD/USD.
Indeks Dolar AS (DXY) tetap stabil setelah kenaikan baru-baru ini, karena minat beli terhadap Dolar AS tetap ada karena sentimen penghindaran risiko. Tren ini kemungkinan besar terkait dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Menteri Pertahanan AS mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa "Pasukan militer AS melakukan serangan penting dan proporsional terhadap tiga fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi Kataib Hizbullah yang didukung Iran dan kelompok lain yang berafiliasi dengan Iran di Irak." Tindakan ini merupakan respons langsung terhadap serangkaian serangan yang semakin meningkat.
Trader kemungkinan besar menantikan rilis data Indeks Manajer Pembelian Global S&P dari Amerika Serikat pada hari Rabu. Data ini diharapkan dapat memberikan wawasan penting mengenai aktivitas bisnis di negara ini, sehingga mempengaruhi sentimen pasar mengenai lintasan suku bunga Federal Reserve (Fed).
Pasar uang berjangka telah mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Maret. Namun, pada bulan Mei, terdapat perkiraan penuh untuk penurunan sebesar 25 basis poin (bps), dan kemungkinan penurunan sebesar 50 bps yang lebih besar berada pada angka 50%.
Hot
No comment on record. Start new comment.