- Dolar Australia melanjutkan pelemahannya setelah data domestik melemah pada minggu ini.
- Indeks Industri Australia menunjukkan kondisi kontraksi yang ada dalam aktivitas bisnis swasta.
- Dolar AS terus menguat setelah Indeks Biaya Ketenagakerjaan yang lebih kuat dirilis pada hari Selasa.
Dolar Australia (AUD) masih berada di bawah tekanan setelah rilis Indeks Industri AiG pada hari Rabu, yang mengindikasikan kontraksi yang terjadi dalam aktivitas bisnis swasta di Australia selama bulan Maret. Namun, dengan pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) yang dijadwalkan minggu depan, diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini sebesar 4,35%.
Dolar Australia melemah setelah data Penjualan Ritel Australia yang lebih rendah dari perkiraan dirilis pada hari Selasa, berpotensi mempengaruhi sikap hawkish RBA terhadap suku bunga. Namun, data inflasi domestik yang lebih tinggi dari perkiraan yang dirilis minggu lalu telah meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral akan menunda penurunan suku bunga.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, terus menguat menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve (Fed) AS yang dijadwalkan pada hari Rabu. Imbal hasil obligasi AS melonjak menyusul data Indeks Biaya Ketenagakerjaan yang lebih tinggi dari perkiraan, yang semakin memperkuat USD. Selain itu, pernyataan hawkish dari pejabat Fed , menandakan tidak adanya kebutuhan segera untuk penurunan suku bunga, melemahkan pasangan AUD/USD.
Trader diperkirakan akan mengamati rilis Perubahan Ketenagakerjaan ADP dan PMI Manufaktur ISM dari Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu, menjelang Pernyataan Kebijakan Moneter The Fed. Rilis ini kemungkinan akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS).
Hot
No comment on record. Start new comment.