Pasardana.id - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya terus memantau pergerakan harga minyak mentah imbas dari perang antara Palestina dan Israel.
"Itu pasti (antisipasi mencari pasokan lain), itu sudah dari dulu pun kita sudah begitu bahwa multi suppliers kita tidak akan tergantung sama satu negara itu dari awal pun sudah ada," ujar Dadan di Gedung Kementerian ESDM, Senin (23/10).
Sebagaimana diketahui, pasokan minyak mentah RI selama ini terbesar berasal dari Arab Saudi dan Nigeria.
Sementara itu, perang yang terjadi antara Palestina dan Israel yang terus berlanjut dikhawatirkan akan berpengaruh pada pasokan minyak mentah global. Terlebih apabila negara besar seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, hingga Iran ikut terlibat.
Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM, juga telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi dalam merespon perang yang belum diketahui kapan berakhirnya tersebut.
Sehingga, diharapkan tidak berimbas pada penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional. Misalnya dengan mencari sumber minyak mentah dari negara produsen.
Hot
No comment on record. Start new comment.