Note

Ikut Wall Street, Bursa Asia Tenggelam di Zona Merah

· Views 72
Ikut Wall Street, Bursa Asia Tenggelam di Zona Merah
Ikut Wall Street, Bursa Asia Tenggelam di Zona Merah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Bursa saham Asia-Pasifik cenderung melemah pada Kamis (21/12/2023), mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, yang menghentikan reli kenaikan pada Rabu (20/12) waktu setempat.

Nikkei 225 Index Tokyo anjlok 1,50 persen, Hang Seng Hong Kong minus 0,31 persen, KOSPI Korea Selatan melorot 0,64 persen, Sensex India terhempas 1,31 persen, ASX 200 Australia minus 0,43 persen.

Baca Juga:
Ikut Wall Street, Bursa Asia Tenggelam di Zona Merah Ada Serangan di Laut Merah, Saham Kapal TMAS hingga SMDR Terbang

Sementara, Shanghai Composite naik 0,13 persen dan Strait Times Index terangkat 0,22 persen.

Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus 0,41 persen usai menguat 2 hari beruntun.

Baca Juga:
Ikut Wall Street, Bursa Asia Tenggelam di Zona Merah Saham Itama Ranoraya (IRRA) Masuk Radar UMA BEI, Ini Penyebabnya

Dari Negeri Paman Sam, Dow Jones Index ambles 1,27 persen, S&P 500 terjungkal 1,47 persen, dan Nasdaq 1,50 persen usai reli berhari-hari sebelumnya.

Reli pasa saham, yang didorong oleh penurunan suku bunga dan sikap dovish bank sentral AS Federal Reserve (The Fed0, terhenti pada Kamis bahkan setelah data ekonomi AS yang mengalahkan ekspektasi pada awalnya mengubah indeks utama menjadi hijau. Penurunan inflasi Inggris yang jauh lebih tajam dari perkiraan juga mengejutkan pasar.

Baca Juga:
Ikut Wall Street, Bursa Asia Tenggelam di Zona Merah Bergerak Liar, BEI Pantau Gerak Saham Transcoal Pacific (TCPI) 

"Tiga indeks acuan AS turun tajam di akhir sesi setelah mencapai level tertinggi intraday masing-masing, menghentikan kenaikan beruntun lebih dari satu minggu. Hal ini mungkin disebabkan oleh pasar yang overbought karena optimisme penurunan suku bunga sudah tidak ada lagi," kata Tina Teng, analis pasar di CMC Markets, dikutip Reuters, Kamis (21/12).

"Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah global semakin cepat karena sentimen penghindaran risiko."

Investor pada kamis akan memantau keputusan kebijakan terbaru Bank Indonesia (BI), inflasi harga konsumen dan angka perdagangan dari Hong Kong, serta data inflasi harga produsen dari Korea Selatan. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.