Note

Rasio Kredit Bermasalah BBRI Bengkak Sentuh 3,12 Persen

· Views 33

Pasardana.id- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk(IDX:BBRI) melaporkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross pada akhir 2023 menyentuh 3,12 persen, atau memburuk dibanding akhir tahun 2022 yang tercatat sebesar 2,82 persen.

Senasib, NPL net pada akhir tahun 2023 juga memburuk menjadi 0,76 persen dari akhir tahun 2022 sebesar 0,73 persen.

Namun Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dari Kredit yang diberikan sebesar Rp81,017 triliun pada akhir tahun 2023, atau menyusut 8,9 persen dibanding akhir tahun 2022 sebesar Rp89,61 triliun.

Hal itu tercantum dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit BBRI yang diunggah pada laman perseroan, Rabu(31/1/2024).

Sementara itu, kredit yang berikan sepanjang tahun 2023 sebesar Rp1.1997,75 triliun, atau meningkat 10,9 persen dibanding tahun 2022 sebesar Rp1.079,27 triliun.

Sedangkan dalam siaran pers, BBRI melaporkan penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp1.266,4 triliun.

Rincianya, segmen mikro tercatat tumbuh 10,9 persen secara tahunan menjadi Rp611,2 triliun, segmen konsumer tumbuh 13,4 persen menjadi Rp190, triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6 peren secara tahunan  menjadi Rp267,5 triliun dan segmen korporasi tumbuh 13,8 persen menjadi Rp197,7 triliun.

Bila ditotal, portofolio kredit UMKM mencapai 84,4 persen dari total penyaluran kredit BRI atau setara Rp1.068,7 triliun.

Direktur Utama BBRI, Sunarso bilang peningkatan portofolio kredit UMKM tak terlepas dari akselerasi sumber pertumbuhan baru melalui integrasi ekosistem ultra mikro, dimana hingga akhir Desember 2023 jumlah nasabah holding ultra mikro tercatat mencapai 37,3 juta peminjam.

“Keberhasilan BRI Group mengintegrasikan nasabah di segmen ultra mikro tersebut berdampak terhadap penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal,” terang dia.

Dia melanjutkan NPL BRI hingga akhir Desember 2023 terkendali di level 2,95 persen dengan NPL Coverage sebesar 229,09 persen. Sementara itu Loan at Risk (LAR) BRI tercatat sebesar 13,8 persen pada akhir Desember 2023, dimana angka ini sudah menurun signifikan apabila dibandingkan dengan LAR BRI pada posisi tertinggi saat puncak COVID di September 2020 yakni sebesar 29,8 persen.

 

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.