Wall Street Dibuka Menguat Jelang Rilis Sejumlah Data Ekonomi

IDXChannel - Indeks utama Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan Senin (12/2/2024) waktu setempat.

Investor bersiap untuk dua laporan inflasi penting pekan ini, yang akan menjadi petunjuk terkait prospek penurunan suku bunga.

Baca Juga:

Bos The Fed Janji Netral Jelang Pilpres AS

Melansir Reuters pada pukul 9.51 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 21,04 poin atau 0,05% di 38,692.73.

S&P 500 (.SPX) naik 1,20 poin atau 0,02% menjadi 5,027.81.

Baca Juga:

Bos The Fed Prediksi Sejumlah Bank AS Terancam Kolaps, Ini Penyebabnya

Nasdaq Composite (.IXIC) naik 5,72 poin atau 0,04% menjadi 15.996,38.

"Kami berada pada level yang besar dan kuat. Namun, pertanyaan sebenarnya adalah berapa lama lagi pasar dapat terus menguat tanpa adanya katalis baru yang serius," ujar kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, kata Peter Cardillo.

Baca Juga:

Wall Street Dibuka Jatuh Imbas Pernyataan Bos The Fed

"Kami akan mulai beralih ke berita makro dengan IHK yang dapat menentukan apakah pasar akan terus menguat," imbuhnya.

Pedagang menunggu Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP) Januari yang akan dirilis minggu ini. Data ekonomi lainnya yang dirilis sepanjang minggu ini juga mencakup produksi industri, penjualan ritel, dan sentimen konsumen awal Universitas Michigan.

Dengan data perekonomian yang kuat, para gubernur bank sentral telah secara efektif menolak taruhan para pedagang untuk penurunan suku bunga lebih awal. 

Pernyataan dari pejabat Federal Reserve, termasuk Presiden Richmond Thomas Barkin dan Kepala Minneapolis Neel Kashkari akan dicermati untuk mencari petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga.

Pada perdagangan hari ini Nvidia (NVDA.O), membuka tab baru di atas Amazon.com (AMZN.O), terkait kapitalisasi pasar, seiring euforia seputar kecerdasan buatan yang melambungkan pembuat chip tersebut ke peringkat keempat perusahaan AS yang paling bernilai. Saham mereka masing-masing naik 0,5% dan 0,1%.

Perusahaan-perusahaan besar dengan rencana AI yang lebih besar menjadi pendorong reli Wall Street, ditambah harapan penurunan suku bunga dalam waktu dekat dan optimisme prospek bisnis.

Tonggak sejarah terbaru dalam reli empat bulan di antara indeks-indeks utama Wall Street adalah penutupan S&P 500 di atas level psikologis 5.000 pada Jumat pekan lalu. 

Diamondback Energy (FANG.O) melonjak 7%, setelah mengumumkan kesepakatan senilai USD26 miliar untuk membeli produsen minyak dan gas swasta terbesar di lembah Permian, Endeavour Energy Partners.

Citigroup (CN)tergelincir 0,8% setelah Reuters melaporkan bahwa regulator AS meminta bank tersebut melakukan perubahan mendesak terkait cara mengukur risiko gagal bayar mitra dagang.

Joby Aviation naik 3,5%, setelah pembuat pesawat bertenaga listrik itu menandatangani perjanjian untuk meluncurkan layanan taksi udara di Emirat pada awal 2026.

Saham-saham yang naik melebihi jumlah saham-saham yang turun dengan rasio 3,18 banding 1 di NYSE dan rasio 2,36 banding 1 di Nasdaq.

Indeks S&P mencatat 25 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak ada titik terendah baru. Sedangkan Nasdaq mencatat 93 titik tertinggi baru dan 13 titik terendah baru. (NIA)