Saham HOKI-NASI Terus Cuan Kala Harga Beras Meroket di Pasaran

IDXChannel - Saham emiten produsen beras di Tanah Air menguat di tengah naiknya harga makanan pokok tersebut di pasaran.

Kedua saham beras, yakni PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI), ditutup menguat pada perdagangan Selasa (20/2/2024).

Baca Juga:

Kata Erick Thohir soal Harga Divestasi Saham Vale (INCO) Deal di Rp3.000-an

Saham NASI ditutup meroket 8,57 persen di level Rp76 per saham pada Selasa dengan volume perdagangan mencapai 26,42 juta dan nilai transaksi Rp1,96 miliar di tengah terus menguatnya harga beras hingga hari ini.

Dalam sepekan, saham NASI juga meroket 11,76 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)

Baca Juga:

Saham Sektor Ini Diprediksi Bakal Cuan Usai Pemilu? Intip Kata Analis

Sementara, saham HOKI juga meroket 9,3 persen di level Rp188 per saham dengan nilai transaksi mencapai Rp12,84 miliar dan volume perdagangan mencapai 70,01 juta.

Baca Juga:

Dua Petinggi MPMX Kompak Borong Saham di Harga Bawah

Di sesi awal pekan, saham HOKI ditutup memerah 1,15 persen di level Rp172 per saham. Dalam sepekan, saham HOKI sudah meroket 8,09 persen.

Secara year to date (YTD), saham NASI terkontraksi 1,3 persen dan saham HOKI menguat 8,67 persen. Dalam 6 bulan, saham HOKI sudah meroket 118,6 persen.

Harga beras premium dan medium masih mengalami kenaikan pada Selasa (20/2/2024). Tak hanya beras, sejumlah harga bahan pangan pokok mengalami kenaikan di pekan pasca pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) 2024.

Melansir data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per pukul 15.30 WIB, harga pangan pokok strategis seperti beras, cabai, minyak goreng, daging ayam dan sapi, hingga kedelai pun mulai merangkak naik.

Terpantau harga beras premium mengalami kenaikan 0,44 persen di level Rp16.160 per kilogram (kg), sementara harga beras medium naik 0,28 persen di level Rp14.120 per kg.

Perubahan Iklim Penyebab Beras Mahal?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan penyebab utama kenaikan harga beras di pasar, baik tradisional maupun ritel modern. Menurutnya, kenaikan harga pangan pokok ini dipicu oleh gagal panen sejak 2023 lalu.

Jokowi menjelaskan, gagal panen di sejumlah wilayah terjadi karena adanya El Nino. Sehingga, fenomena tersebut berdampak buruk pada sektor pertanian di Tanah Air, salah satunya padi.

Dampak buruknya, kata dia, jumlah produksi menjadi menurun. Sementara kebutuhan konsumsi masyarakat cenderung tetap atau bahkan mengalami peningkatan.

Kepala Negara tersebut juga menyebut kenaikan harga beras tidak saja terjadi di Indonesia, namun juga di banyak negara-negara.