Siap-Siap, 15 Seri Single Stock Futures Terbit Bulan Depan

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menerbitkan 15 seri produk investasi kontrak berjangka saham (KBS) atau single stock futures (SSF) pada April 2024.

Kelima belas seri ini berasal dari 5 underlying saham yang merupakan konstituen LQ45 yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Adapun seri ini memiliki tiga periode kontrak yakni 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. “Harapannya kita akan dapat launching dalam waktu dekat ya, mungkin dalam satu bulan. Mungkin kurang lebih dalam satu bulan mendatang kita bisa melakukan launching atas perdagangan single stock futures ini,” kata Kepala Divisi Pengembangan Bisnis I BEI, Firza Rizqi Putra, di Jakarta, Jumat (15/3/2024).

SSF merupakan produk derivatif keuangan yang memungkinkan dua pihak untuk membeli atau menjual produk underlying saham dengan harga yang disepakati dan dalam jangka waktu tertentu.

Sebagai produk derivatif, maka pergerakan nilainya tergantung pada nilai aset yang mendasarinya (underlying), dalam hal ini adalah saham. Saat ini bursa tengah mendampingi sejumlah anggota bursa (AB) atau sekuritas untuk menjadi broker perdagangan derivatif. Adapun 1 AB yang telah siap adalah Binaartha Sekuritas.

BEI masih menggenggam 6 AB yang sedang dalam proses onboarding sistem perdagangan SSF, sementara 10 AB berada dalam pipeline pengembangan.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan produk SSF dapat mendukung strategi investor dalam apapun kondisi market, baik bearish maupun bullish. Investor dapat mendapatkan keuntungan melalui 2 cara, yakni Short untuk market bearish, dan Long untuk pasar Bullish.

“Ke depan kami harapkan partisipasi dari anggota Bursa akan lebih banyak. Anggota Bursa akan kami berikan pendampingan dalam proses mereka menjadi anggota bursa derivatif, juga dukungan sistem yang kami kerjasama dengan IDX-STI yang merupakan anak perusahaan dari Bursa,” terang Jeffrey.

(DES)