Pemerintah Singapura Rajin Lepas Saham MTEL, BlackRock dan Vanguard Genggam Segini
IDXChannel – Pemerintah Singapura kembali melepas sebagian kecil kepemilikannya atas saham emiten menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 14 Maret 2024, Singapura mengurangi 3,21 juta saham MTEL atau setara dengan 0,01 persen dari kepemilikan sebelumnya sebesar 4,534 miliar saham.
Setelah penjualan itu, pemerintah Negeri Singa tersebut masih menggenggam 4,531 miliar saham atau setara dengan 5,42 persen saham MTEL.
Hanya saja, belum ada penjelasan lebih mendetil terkait aksi lepas saham tersebut.
Ini adalah kali kesekian pemerintah Singapura melakukan divestasi saham MTEL. Sejak Maret 2023 atau setahun lalu, pemerintah Singapura sudah menyicil jual saham MTEL secara bertahap sebanyak 36 kali.
Pada 7 Maret 2023, pemerintah Singapura masih menguasai 5,74 persen saham (4,79 miliar saham) MTEL, lebih banyak sekitar 0,32 persen tinimbang saat ini.
Ada Vanguard hingga BlackRock
Selain pemerintah Singapura, dan juga sovereign wealth fund (SWF) RI Indonesia Investment Authority (INA), perusahaan manajer investasi raksasa, macam The Vanguard Group hingga BlackRock, turut berinvestasi di MTEL.
Vanguard mengoleksi 0,87 persen saham MTEL per 31 Januari 2024, sedangkan BlackRock sebanyak 0,14 persen per 29 Februari 2024.
Baillie Gifford & Co juga memiliki 0,35 persen saham MTEL, bersama Wellington Management Group dan Norges Bank Investment Management yang masing-masing mempunyai 0,09 persen dan 0,084 persen.
Kinerja Keuangan
MTEL atawa Mitratel mencatatkan laba senilai Rp2,01 triliun pada 2023. Perolehan ini naik 12,61% year-on-year (yoy) dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp1,78 triliun.
Pencapaian ini membawa laba per saham dasar MTEL naik di level Rp24 per saham, dari semula Rp21 per saham.
Pendapatan usaha MTEL terdongkrak 11,19% yoy menjadi Rp8,59 triliun, didukung segmen sewa menara telekomunikasi sebanyak Rp7,95 triliun.
Kontribusi utama proyek Mitratel datang dari entitas relasi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebesar Rp4,81 triliun, sedangkan pihak ketiga menyerap pemasukan senilai Rp3 triliun.
MTEL juga mengamankan cuan dari segmen jasa konstruksi sebanyak Rp624,27 miliar, hingga jasa penyediaan listrik senilai Rp11,24 miliar, demikian mengutip keterbukaan informasi, Kamis (7/3/2024).
Dari sisi biaya operasional terjadi peningkatan beban pokok seiring pertumbuhan pendapatan, sehingga margin laba kotor masih tumbuh di angka Rp4,2 triliun.
Adapun laba sebelum pajak tersisa di angka Rp3,92 triliun, dengan EBITDA terhadap pendapatan sebesar 80,53%.
Dari pasar saham, per penutupan sesi I, Senin (18/3), saham MTEL naik 1,64 persen secara harian ke Rp620 per saham. Dalam sepekan, saham MTEL minus 2,36 persen dan dalam sebulan melemah 6,77 persen. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.