Bursa Asia Sebagian Merah, Tunggu Keputusan Suku Bunga Sejumlah Bank Sentral

IDXChannel – Sebagian bursa saham Asia dibuka merah pada perdagangan Selasa (19/3/2024), menjelang pertemuan The Federal Reserve (The Fed) dan sejumlah bank sentral lainnya.

Indeks saham di Korea Selatan, China, Jepang, hingga Hong Kong dibuka lesu.

Baca Juga:

Harga Timah Rekor, Saham NIKL dan TINS Beda Arah

Indeks Nikkei 225 Jepang meluncur 0,48 persen di level 39.548, mendekati rekor kenaikan tertinggi 40.000 pada pukul 9.30 WIB.

Sementara indeks KOSPI bursa Korea Selatan juga melemah 1,14 persen di level 2.655, terdalam di antara yang lainnya, diikuti dan indeks Shanghai Composite yang melemah 0,21 persen di level 3.078.

Baca Juga:

Minyak Naik 2 Persen, Saham RAJA hingga AKRA Menghijau

Lebih lanjut, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,66 persen di level 16.627 pada waktu yang sama. Diikuti bursa Australia yang naik tipis 0,02 persen di level 7.677. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:

Prajogo Pangestu Lepas 2 Miliar Saham Barito Pacific (BRPT)

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka menguat 0,71 persen di level 7.355. Pada perdagangan sebelumnya IHSG turun 0,35 persen di level 7.302 pada Senin (19/3).

Indeks Nikkei 225 turun karena investor bersiap untuk keputusan kebijakan Bank of Japan hari ini.

Pasar berspekulasi bahwa BOJ mungkin memutuskan untuk keluar dari kebijakan suku bunga negatifnya hari ini karena kenaikan upah, inflasi yang tinggi, dan perekonomian yang stabil.

Investor juga dengan hati-hati menunggu keputusan kebijakan dari bank sentral utama lainnya pada minggu ini untuk mendapatkan petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga, terutama dari The Federal Reserve (The Fed) AS.

Sementara indeks S&P/ASX 200 sedikit datar karena investor bersiap untuk keputusan kebijakan Reserve Bank of Australia hari ini, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap.

Investor juga akan mencari petunjuk potensi penurunan suku bunga pada akhir tahun ini di tengah tanda-tanda melemahnya perekonomian Australia.

Selain itu, pasar dengan hati-hati menunggu keputusan kebijakan dari bank sentral utama lainnya pada minggu ini.

Saham-saham pertambangan dan energi sebagian besar menguat karena menguatnya harga komoditas, dengan kenaikan yang dialami oleh BHP Group (0,8 persen), Fortescue Metals (1 persen), Rio Tinto (0,5 persen), Woodside Energy (0,6 persen) dan Santos (0,5 persen). Sementara itu, saham-saham keuangan, konsumen, dan teknologi melemah.

Indeks acuan KOSPI Korea Selatan juga melemah, membatalkan kenaikan yang dicapai pada sesi sebelumnya, karena investor mengunci keuntungan menjelang pertemuan kebijakan The Fed.

Pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya pada tingkat saat ini untuk pertemuan kelima berturut-turut di tengah pasar tenaga kerja yang masih kuat dan berkurangnya tekanan inflasi secara bertahap.

Investor juga akan mencari petunjuk lebih lanjut mengenai potensi waktu penurunan suku bunga. Sementara itu, Bank of Japan juga akan mengadakan pertemuan kebijakan minggu ini, yang berspekulasi bahwa BOJ mungkin memutuskan untuk keluar dari kebijakan suku bunga negatifnya.

Sebagian besar saham-saham kelas berat indeks membukukan kerugian, seperti Samsung Electronics (-1,1 persen), SK Hynix (-3,2 persen), LG Energy Solution (-1,2 persen), Samsung Biologics (-0,8 persen), Hyundai Motors (-1,4 persen), dan Kia Corp (-6,3 persen). (ADF)