Pasardana.id- PT Mitra Adiperkasa Tbk (IDX: MAPI) mencatatkan laba bersih Rp1,893 triliun pada tahun 2023, atau turun 10,5 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp2,117 triliun.
Dampaknya, laba per saham dasar merosot ke level Rp114 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan akhir tahun 2022 berada di level Rp128 per helai.
Presiden Direktur MAPI, HBL Mantiri melaporkan pendapatan bersih senilai Rp33,318 triliun pada tahun 2023. Hasil itu tumbuh 23,7 persen dibanding tahun 2022 yang terbilang Rp26,937 triliun.
Penopangnnya, penjualan eceran dan grosir meningkat 24,3 persen secara tahunan menjadi Rp31,763 triliun pada tahun 2023. Senda, penjualan konsinyasi tumbuh 14,1 persen secara tahunan menjadi Rp1,29 triliun. Lalu, pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan tumbuh 11,6 persen secara tahunan menjadi Rp115,3 miliar. Bahkan pendapatan lain laian naik 35,1 persen secara tahunan menjadi Rp150,05 miliar.
Walau beban pokok penjualan dan beban langsung bengkak 22,1 persen secara tahunan menjadi Rp18,225 triliun pada tahun 2023. Tapi laba kotor tetap meningkat 25 persen secara tahunan menjadi Rp15,093 triliun.
Namun laba sebelum pajak hanya merambat 0,94 persen secara tahunan menjadi Rp3,202 triliun pada tahun 2023. Pasalnya beban penjualan naik 28,7 persen secara tahunan menjadi Rp9,676 triliun. Ditambah, beban umum dan administrasi melambung 26,3 persen secara tahunan menjadi Rp1,82 triliun.
Terlebih beban pajak penghasilan naik 29,6 persen secara tahunan menjadi Rp857,6 miliar pada tahun 2023. Akibatnya, laba bersih tahun berjalan terpangkas 6,5 persen secara tahunan menjadi Rp2,345 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit MAPI yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Kamis(28/3/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah secara tahunan menjadi Rp15,105 triliun pada akhir tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas naik 27,8 persen secara tahunan menjadi Rp12,411 triliun pada tahun 2023.
Hot
No comment on record. Start new comment.