Note

Bursa Asia Menguat Berkat Aksi Buy the Dip di Tengah Sentimen Negatif

· Views 18
Bursa Asia Menguat Berkat Aksi Buy the Dip di Tengah Sentimen Negatif
Bursa Asia Menguat Berkat Aksi Buy the Dip di Tengah Sentimen Negatif. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Kamis (18/4/2024), seiring investor melakukan buy the dip (membeli saham saat harga turun tajam) di tengah sentimen di Timur Tengah dan ketidakpastian waktu penurunan suku bunga.

Indeks saham di Korea Selatan, dan Hong Kong China dan Australia menguat tipis, sementara indeks saham Jepang melanjutkan pelemahan.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat Berkat Aksi Buy the Dip di Tengah Sentimen Negatif Rupiah Masih di Atas Rp16 Ribu per USD, Intip Sektor yang Bisa Untung dan Boncos

Pada pukul 09.15 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,76 persen di level 16.375.

Indeks KOSPI bursa Korea Selatan juga perkasa 1,55 persen di level 2.624 pada waktu bersamaan. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,5 persen menjadi 7.643 pada awal transaksi hari ini.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat Berkat Aksi Buy the Dip di Tengah Sentimen Negatif IHSG Dibuka Hijau di 7.151 Terdorong 146 Saham

Lebih lanjut, indeks Nikkei 225 Jepang masih melanjutkan penurunan 0.04 persen di level 37.947, semakin menjauh dari level tertinggi baru (new all-time high/ATH). (Lihat grafik di bawah ini.)

Bursa Asia Menguat Berkat Aksi Buy the Dip di Tengah Sentimen Negatif

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat Berkat Aksi Buy the Dip di Tengah Sentimen Negatif Harga Minyak Anjlok 3 Persen, Redakan Sentimen Bullish Perang Iran-Israel

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,30 persen persen di 7.152 pada 09.15 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup lesu 0,47 persen di level 7.130.

Bursa saham AS atau Wall Street juga melemah pada penutupan perdagangan Rabu (17/4/2024) waktu setempat, karena investor menilai sikap The Fed yang diperkirakan menunda penurunan suku bunga dan sejumlah laporan pendapatan yang lemah di awal musim laporan keuangan perusahaan.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 45,66 poin, atau 0,12 persen, menjadi 37,753.31, S&P 500 kehilangan 29,20 poin, atau 0,58 persen, menjadi 5,022.21 dan Nasdaq Composite kehilangan 181,88 poin, atau 1,15 persen menjadi 15.683,37.

Aksi jual S&P 500 dalam empat sesi adalah yang terpanjang dalam empat bulan terakhir, menyamai penurunan empat hari yang berakhir pada 4 Januari.

Indeks acuan KOSPI naik lebih dari satu persen setelah mencapai level terendah hampir 11 minggu di sesi sebelumnya dan menghentikan penurunan empat hari berturut-turut, dengan semua sektor berpartisipasi dalam pemulihan.

Saham-saham produsen manufaktur membukukan kenaikan terbesar, dengan kenaikan signifikan dari saham LG Energy Solution (2,1 persen), Samsung SDI (4,7 persen), dan Ecopro BM (5,6 persen). Indeks kelas berat lainnya juga menguat, termasuk Samsung Electronics (0,5 persen), Hyundai Motors (0,6 persen), Celltrion (2,6 persen), dan Posco Holdings (5 persen).

Sementara itu, pasar terus berspekulasi bahwa The Fed mungkin menunda penurunan suku bunga atau berpotensi memilih untuk tidak melakukan pelonggaran kebijakan sama sekali tahun ini di tengah inflasi yang tidak stabil.

Di lain pihak, indeks Nikkei 225 masih meluncur untuk sesi keempat berturut-turut dan mencapai level terendah dalam dua bulan.

Saham-saham Jepang juga mengikuti aksi jual di Wall Street semalam di tengah kekhawatiran terhadap sikap The Fed.

Selain itu, saham domestik terus menghadapi tekanan dari kenaikan imbal hasil obligasi, dengan imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun naik menuju 0,9 persen, yang merupakan level tertinggi sejak awal November.

Saham teknologi Jepang memimpin penurunan, dengan kerugian dari Tokyo Electron (-1.3 persen), Socionext (-0,6 persen), Disco Corp (-0,7 persen), Lasertec (-1,6 persen) dan SoftBank Group (-2,3 persen).

Saham Toyota juga diperdagangkan datar menyusul kabar produsen mobil tersebut menarik kembali sekitar 211.000 kendaraan Prius karena gangguan pada pegangan pintu.

Indeks S&P/ASX 200 naik dan menghapus penurunan dari sesi sebelumnya, dibantu oleh kenaikan saham pertambangan di tengah menguatnya harga logam.

Di Australia, investor juga akan menilai angka ketenagakerjaan bulan Maret yang dapat memberikan petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter dalam negeri.

Penambang bijih besi kelas berat memimpin, yaitu BHP Group (1,7 persen), Fortescue (1,5 persen) dan Rio Tinto (1,2 persen). Saham keuangan termasuk Commonwealth bank (0,6 persen), National Australia Bank (0,6 persen) dan Macquarie Group (0,6 persen) juga menguat. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.