Pasardana.id- PT Amman Mineral Internasional Tbk(IDX:AMMN) mencatatkan laba bersih senilai USD129,05 juta sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024, atau longsor 26,7 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai USD176,75 juta.
Dampaknya, laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level USD0,00178 per lembar pada akhir Maret 2024. Sedangkan akhir Maret 2023 berada di level USD0,00269 per helai.
Padahal penjualan bersih tumbuh 0,71 persen secara tahunan menjadi USD601,55 juta pada akhir Maret 2024. Rinciannya, penjualan emas naik 24 secara tahunan menjadi USD291,17 juta pada akhir Maret 2024. Tapi penjualan tembaga menyusut 14,6 persen secara tahunan menjadi USD310,37 juta.
Direktur Keuangan AMMN, Arief Sidarto menjelaskan, penjualan naik 1 persen seiring peningkatan produksi kuartal I 2024, tapi laba bersih turun 27 persen dipicu peningkatan biaya keuangan dan kewajiban bagi hasil IUPK PNBP.
“Selain itu terdapat penundaan pengiriman selama berapa minggu pada bulan Januari 2024 karena kami perlu merevisi izin ekspor agar bea ekspor tetap 10 persen,” tulis dia dalam keterangan resmi, Senin(30/4/2024).
Ia meneranngkan penjualan tumbuh seiring dengan peningkatan volume penjualan emas 15 persen secara tahunan menjadi 137.539 ons. Hal itu diikuti dengan peningkatan harga emas 9 persen
Senada, volume penjualan tembaga tumbuh 5 persen secara tahunan menjadi 80 juta pons. Tapi harga tembaga turun 19 persen secara tahunan.
AMMN juga melaporkan pembangunan smelter tembaga mencapai 81,8 persen, sedangkan pembangunan PMR 75,8 persen.
Sedangkan utang bengkak 16 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi USD3,743 miliar pada akhir Maret 2024.
Sementara itu, AMMN memasang target produksi 833 ribu metric ton kering konsentrat yang ditaksir mengandung 456 juta pon tembaga dan sekitar 1.009.000 ons emas.
“Target produksi didorong oleh oleh bijih segar berkadar tinggi fase 7 yang ditambang dan diproses,” tulis dia.
Hot
No comment on record. Start new comment.